Assalamu’alaikum.. Salam Sejahtera..
Alhamdulillah, putera kami telah hadir di dunia melalui operasi caesar yang lancar. Selama kehamilan, kami berdua berusaha keras menjaga kesehatan kehamilan yang beresiko tinggi, dikarekan kehamilan pertama mengalami keguguran.
Tantangan pertama yang kami hadapi pada kehamilan kedua ini adalah adanya kelainan pada serviks isteri saya, atau disebut “inkompetensi servix“, istilah itupun baru kami ketahui usai usia kandungan mencapai 14 minggu.
Tantangan kedua adalah, kami harus menjaga kondisi usai dilakukannya prosedur ikat mulut leher rahim, atau disebut “cervical cerclage“. Prosedur ini mengharuskan isteri untuk lebih banyak beristirahat, mengurangi segala aktifitas normal. Jadi kegiatannya hanya seputar kamar tidur dan kamar kecil, betapa membosankan kondisi seperti itu. Bukan tahanan, namun serasa menjadi tahanan. Dokter kandungan kami membesarkan hati kami “kapan lagi bisa beristirahat total seperti ini, nonton tv seharian, makan di kamar, tidak melakukan pekerjaan ibu rumah tangga”
Kini, putera kami telah hadir, masa-masa kehamilan berganti dengan masa-masa merawat bayi baru lahir. Tidak ada teori dan buku panduan tentang bagaimana merawat bayi baru lahir. Sesulit-sulitnya fisika kuantum, saya rasa, merawat bayi ini jauh lebih sulit.
Membantu isteri mempersiapkan mandinya, membantu isteri membersihkan pipis dan pup-nya, membantu isteri menyiapkan susu formula (karena ASI isteri terhambat) dan berbagai kehebohan lainnya. Jam tidur yang berantakan & tidak bisa ditebak, kapan dia pengen tidur & kapan dia pengen bangun, sungguh-sungguh pengalaman yang melelahkan, namun juga menyenangkan dan membanggakan.
Sungguh, Gusti Allah memberikan kami amanah,pelajaran dan pengalaman kehidupan yang harus kami hadapi dengan tersenyum
Wassalam..
#newborn
#cervicalcerclage
#incompetentcervix